dibawah ini adalah beberapa spesies (hewan) endemik (asli) pulau jawa yang kini status atau keberadaannya “endangered” atau hampir punah, sangatlah penting bagi anda sekalian yang memiliki hobby main ke gunung untuk sedikit mengenal beberapa spesies endemik
ini karena siapa tahu anda melihat atau berpapasan dengan beberapa
spesies ini karena anda tertarik lalu anda memburunya, tapi dengan
melihat web ini semoga anda menjadi sadar bahwa spesies ini mempunyai
penting untuk alam kita dan kita patut melestarikan. dan species – species tersebut diantaranya :
Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi)
Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) adalah hewan
asli pulau jawa yang statusnya hampir punah. elang jawa ini dalam
setahun hanya bertelur 2 butir saja dan yang berhasil menetas hanya 1
butir telur saja. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara
Republik Indonesia, yaitu Garuda. Dan sejak 1992, burung ini ditetapkan
sebagai maskot satwa langka Indonesia. IUCN (International Union For
Conservation of Nature and Natural Resources) Redlist (Badan konservasi
dunia perserikatan bangsa – bangsa) memasukan elang jawa dalam kategori
“endangered” atau “genting / terancam punah”.
Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas)
Macan Tutul Jawa menjadi kucing besar terakhir yang tersisa di pulau
Jawa setelah punahnya Harimau Jawa. Macan Tutul Jawa merupakan hewan
langka yang dilindungi dani menjadi satwa identitas dari provinsi Jawa
Barat. Macan Tutul Jawa yang dimasukkan dalam status konservasi
“Critically Endangered” ini mempunyai dua variasi yaitu Macan Tutul
berwarna terang dan Macan Tutul berwarna hitam yang biasa disebut dengan
Macan Kumbang. Meskipun berwarna berbeda, kedua kucing besar ini adalah
subspesies yang sama.
Banteng Jawa (Bos javanicus)
Banteng Jawa (Bos javanicus) merupakan
satu dari 5 (lima) spesies Banteng yang ada di dunia (satu spesies telah
punah), dan Banteng pun sama termasuk hewan yang hampir punah karena
popolasinya semakin mengalami penurunan. Oleh IUCN Redlist, Banteng
dikategorikan dalam status konservasi “Endangered” atau “Terancam
Kepunahan”.
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)
Badak Jawa adalah salah satu spesies
satwa terlangka di dunia yang perkiraan jumlah populasinya tak lebih
dari 60 individu di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), dan sekitar
delapan individu di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam. Badak Jawa adalah
spesies badak yang paling langka diantara lima spesies badak yang ada di
dunia dan termasuk dalam Daftar Merah badan konservasi dunia IUCN,
yaitu dalam kategori sangat terancam atau critically endangered.
Badak diyakini telah ada sejak jaman tertier (65 juta tahun yang
lalu). Seperti halnya Dinosaurus yang telah punah, Badak pada 60 juta
tahun yang lalu memiliki 30 jenis banyak mengalami kepunahan. Saat ini
hanya tersisa 5 spesies Badak, 2 spesies diantaranya terdapat di
Indonesia.
Owa Jawa (Hylobates moloch)
Owa Jawa (Hylobates moloch) merupakan
spesies asli pulau jawa, kera kecil tanpa ekor ini memiliki ciri
rambutnya berwarna abu-abu dan memiliki nyanyian yang indah atau
teriakan khusus. tubuhnya yang kecil, langsing, dan paling seksi
dibanding jenis kera lainnya. dan gerakan owa ini sangat gesit namun
sayangnya, Owa Jawa termasuk hewan yang mulai langka dan nyaris punah
sehingga oleh IUCN Redlist dikategorikan dalam status konservasi
“endangered” (Terancam Punah).
Lutung Jawa (Trachypithecus auratus)
Lutung jawa merupakan satwa endemik
Indonesia yang hanya bisa dijumpai di pulau Jawa, Bali, Lombok, Palau
Sempu dan Nusa Barung. lutung ini memiliki 2 warna rambut yaitu hitam
dan merah. Lutung jawa dilindungi sejak tahun 1999, tertulis dalam
undang-undang tentang satwa yang dilindungi berdasar SK Menhutbun nomor
733/Kpts-II/1999. International Union For Conservation of Nature and
Natural Resources (IUCN) menggolongkan Lutung Jawa sebagai primata yang
rentan (vulnerable) terhadap gangguan habitat dan perburuan untuk
diperdagangkan.
Surili (Presbytis Comata)
Surili merupakan spesies yang
hanya terdapat di Jawa Barat dan Banten. Surili tersebar di berbagai
hutan terutama di kawasan konservasi ( Taman Nasional, Cagar Alam) dan
hutan lindung. Surili tersebar mulai dari hutan pantai sampai hutan
pegunungan mulai dari 0-2000 mdpl. Satwa ini dilindungi oleh
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia yaitu berdasarkan SK
Menteri Kehutanan No. 301/Kpts/Um/1979 tanggal 5 April 1979, Sk Menteri
Kehutanan No.301/Kpts-II/1991 tanggal 10 Juni 1991 dan UU No. 5 Tahun
1990.Spesies ini saat ini terdaftar pada IUCN daftar merah spesies yang
terancam punah karena kehilangan habitat akibat aktivitas manusia.
Kukang (Nycticebus coucang)
Kukang atau disebut juga Malu-malu
merupakan primata yang gerakannya lambat, dan kukang ini adalah jenis
hewan nockturnal (aktif dimalam hari). Di dunia terdapat 14 jenis
(spesies) kukang yang 3 diantaranya terdapat di Indonesia. Ketiga jenis
kukang yang hidup di Indonesia adalah kukang besar (Nycticebus coucang),
kukang jawa (Nycticebus javanicus), dan kukang borneo (Nycticebus
menagensis).karena ukurannya yang kecil, imut kukang sering menjadi
buruan dan statusnya kini menjadi hampir punah dan dilindungi. Kukang
ini merupakan primata endemik Pulau Jawa. Kukang jawa termasuk salah
satu primata terlangka dan paling terancam kepunahan, karena itu oleh
IUCN Redlist dikategorikan sebagai spesies Endangered.
Burung Trulek Jawa (Vanellus macropterus)
Burung Trulek Jawa adalah salah satu burung langka yang hanya
terdapat (endemik) di Jawa. Burung dari famili Charadriidae ini pada
tahun 1994 pernah dinyatakan punah (Extinct) oleh IUCN, namun sejak
tahun 2000, statusnya direvisi menjadi “Kritis” (Critically Endangered;
CR). Meskipun begitu, hingga kini keberadaan burung Trulek Jawa ini
masih misteri antara punah atau belum. Burung yang terancam punah ini
sering berada di sekitar daerah berair (tepi sungai, muara sungai, dan
rawa) namun tidak menyukai air. Mereka sering terlihat justru sedang
bertengger di tempat kering di sekitar lahan basah seperti ranting,
bebatuan, dan rerumputan.
0 komentar:
Posting Komentar